Kuhampiri lagi pembaringanmu, senyap tanpa mimpi.
Kuselami kemudian hari demi hari, diam tanpa puisi.
Aku berfikir untuk tidak mengganggumu
Sebab heningmu akan memecah hujan
Namun apa yang bisa kulakukan
Bila hakikatnya itulah kewajiban?
Aku ingin menjadi sayap bagi masa lalumu
Biar engkau tak meragu tentang rindu
Biarkan aku menyayangimu dari jauh
Seperti dulu
Telah kukatakan seribu kali banyaknya
Berhentilah menumbuhkan rumput
Sebab tanahku tandus
Tak mungkin cukup menghidupimu
Bila nyatanya tak bisa melukis senyum pada temarammu
Aku bisa ikut menangis untukmu..
Post a Comment